Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Pos Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sudah lama berdiri dan beroperasi seiring dengan laju perjuangan bangsa Indonesia sampai sekarang. Hal ini membuktikan bahwa PT POS INDONESIA sudah memiliki pengalaman yang sangat luas dan telah berhasil melalui berbagai rintangan sampai akhir abad ke 21 ini. Suatu hal yang patut di banggakan ,karena perjalanannya yang sangat besar. Untuk lebih jelas nya bagaimana sejarah perusahaan dari berbagai periode sampai sekarang,dapat kita lihat pada uraian berikut :
1. Masa Kompeni Bataafsche (1700-1800)
Pada permulaan
masa kompeni, pengiriman surat di lakukan melalui laut yang di angkut oleh pencalang
(perahu ukuran besar) yang berlayar tanpa jadwal yang tetap. Pada masa itu
,pengiriman surat melalui darat belum dapat di lakukan karea masih banyak
daerah yang menjadi wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Indonesia . Pada tahun
1975 ,pengiriman surat berjalan denganteratur sebanyak dua minggu sekali ke Batavia
,Cirebon, Tegal dan Bandung . Kantor pusat pertama di dirikan pada tanggal 26
Agustus 1746 oleh Gubernur Jendral G.W Van Imhoff.
Pada masa
pemerintahan Daendels,pengantaran surat-surat dan berita-berita di lakukan
dengan fasilitas kendaraan kedua yang di sertai dengan petunjuk jalan
.Perkembangan selanjutnya pengiriman surat di lakukan dengan kereta pos pada
jalan yang sudah baik,pada waktu itu lintas surat menyurat dan berita berjalan
dengan tertib.
Pada permulaan
pemerintahan Inggris , dimana Raffless sebagai Luitnant Government,tidak
terjadi penambahan-penambahan di dalam peraturan-peraturan pos ,kemudian pada
tanggal 09 Maret 1813 dilakukan peraturanbaru yang disebut “Regualion For The
Post Estambilisment on Island of Java” .
Pada masa
pemerintahan Belanda ,pengantaran pos dengan menggunakan kuda dan kereta
dilakukan kembali seperti pada masa Daendels ,tetapi pengantaran pos bukanlah lagu
monopoli pemerintah,karena raja mengatur urusan posnya sendiri . Pada periode
ini perkembangan pos telah mengukir perkembangan baru tepatnya pada tahun 1840
, Sir Rowlad Hill dari Inggris mengusulkan untuk persamaan tarif yang disebut
“Penny Post” yaitu sejumlah penny untuk tiap-tiap surat dalam negeri . Penny
post ini merupakan perangko pertama yang di ciptakan oleh Sir Rowled Hill
dengan nama “ The Penny Black” yaitu perangko bergambar Ratu Elizabeth dengan
tulisan One Penny.
Pada tahun 1874
di adakan pertemuan pos Internasioal yang bertempat di Bern-Swiss ,yang di
hadiri oleh pejabat-pejabat dari duanegara peserta organisasi UPU ( Universitas
Postal Union). Pada tahun 1884 pemerintah kolonial Belanda selanjutnya
mendirikan badan yang bernama “Pos and Telegraft Dienst” yang bertujuan untuk
mengelola lalu lintas berita dan informasi tertulis .Hali in merupakan asal
mula dari PT Pos Indonesia (Persero) .
Pada masa ini
tidak terdapat perkembangan yang berati dalam bidang pos . Pada waktu Jepang
memasuki Hindia-Belanda ,beberapa peralatan komunikasi radio di ungsikan ke
Bandung (Kantor Pusat) ,sedangkan alat komunikasi yang tidak sempat terbawa
langsung di kuasai Jepang .Adapun metode pengiriman dan penerimaan surat-surat
dilakukan dengam dua tulisan yaiti tulisan latin katakana.
Dalam organisasi
di adakan perubahan sedemikian rupa,sehingga administrasi keuangan di pegang
oleh pemrintah Jepang ,sedangkan penyelenggaraan usaha dilakukan oleh maskapai
telegraf yaitu Kokusai Tsushin KK .
Sampai dengan
tahun1994 hubungan telegraf berjalan seperti biasa ,hanya kekurangan dan tidak
di perbaikinya saluran darat tahum itu,sehingga hubungan cepat Jakarta,
Semarang dan Surabaya terpaksa di hentikan
a.
Periode Jawatan
PTT (1945-1962)
Pada awal tahun 1950 setelah perang
kemerdekaan , jawatan Pos Telegram dan Telepon (PTT) berusaha untuk memulihkan
kembali kegiatan usahanya .Pada tahun 1953 lalu lintas pos dan lain-lainnya
semakin meningkat.
Guna menyempurnakan pelayanan jawatan
PTT kepada masyarakat untuk mengatasi kesulitan yang terjadi juga untuk
langkah-langkah yang lebih lanjut yang harus di tempuh guna menyempurnakan
pelaksanaan tugas jawatan sebagai alat penghubung bagi masyarakat dan
pemerintah maka berdasarkan UU No. 19 prp/1960 dan PP/No.240/1961 tentang
pendirian perusahaan negara pos dan telekomunikasi (PN Postel) yang di
keluarkan tanggal 21 Desember 1961 dan berlaku tanggal 01 Januari 1962 status
jawatan PTT berubah menjadi PN Postel .
b.
Periode PN
Postel
Perusahaan jawatan PTT menjadi PN Postel
di harapkan akan memeperoleh kebebasan bergerak yang cukup luas dalam bidang
keuangan yang akan memberikan kemungkinan lebih besar untuk memperbaiki nasib
pegawai,memeprbesar pengahasilan ,dan untuk memenuhi kebutuhan akan kelengkapan
guna memperlancar pelaksanaan tugas PN Postel juga kemungkinan mempererat
hubungan dengan organisasi-organisasi buruh guna mendapatkan hubungan sosial
dan pengawasan sosial.
Adapun tujuan
dan lapangan usaha PN Postel ialah turut membangun ekonomi nasional sesuai
dengan ekonomi terpimpin dengan mengutamakan kebutuhan rakyatdan ketentraman
sserta ketenangan tenaga kerja dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan
makmur material juga spiritual.
Tahun 1965 PN
Pos di pecah menjadi 2 yaitu PN dan Giro yang di bentuk dengan PP No.29/1965
pada Lembaga No.63/1965 pada tanggal 06 Juli 1965 . Pelaksanaan peralihan itu
di atur oleh Menteri Perhubungan Darat , Pos dan Telekomunikasi dan Pariwisata
c.
Periode PN Pos
dan Giro
Mengenai nama PN Pos dan Giro (bukan
nama yang lainnya) ,karena pada waktu itu Dinas Paket Giro dan Cek pos belum
begitu di kenal karena baru buka tanggal 23 November 1961 paket Giro dan Cek
Pos ini d tunjukan untuk mempermudah atau mengkonsolidasikan sistem pembayaran
yang ada ,oleh karena itu nama PN Pos dan Giro tersebut di harapkan lebih dapat
di jadikan saluran pembayaran yang berguna dengan harapan bahwa secara giral
akan meningkatkan dana.
Dalam PP No. 29/1965 tujuan
perusahaan dan sistem pertanggungjawaban sama dengan yang tertera dalam PP No.
240/1961 , berdasarkan inpres RI No. 17/1967 tentang pengarahn dan
penyederhanaan perusahaan negara ke dalam tiga bentuk usaha Negara yaitu :
Ø Usaha-usaha
Negara Perusahaan (Negara) jawatan, (Departemment Agency)
Ø Usaha-usaha
Negara Perusahaan (Negara) perseroan, ( Public Corpartion)
Ø Usaha-usaha
Negara Perusahaan (Negarat) perseroan, (Public State Company)
Dengan PP No. 9/1978 , Pn dan Giro berubah
menjadi Perum Pos dan Giro .
d.
Periode Perum
Pos dan Giro (1978-1995)
Sebagai dasar pertimbangan mengapa bentuk
ini yang di pilih dan di pergunakan ialah bahwa Dinas Pos dan Giro Pos
merupakan cabang produksi jasa yang paling penting serta merupakan fungsi vital
sebagai prasaran pembangunan nasional . Disamping itu ,untuk lebih
menyempurnakan dan mendayagunakan perusahaan dan pengolahan Pos dan Giro Pos
semasa PN Pos dan Giro.
Perum Pos dan Giro mempubyai tugas pokok
membangun,mengusahakan,mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas berita,
informasi, barang dan uang guna mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat dan
menunjang pembangunan Negara.
Dalam PP
No. 9/1978 di tetapkan bahwa tujuan Perum Pos dan Giro ialah membangun dan
menggunakan pelayanan Pos dan Giro guna mempertinggi kelancaran hubungan
masyarakat ,ketaatan nasional dan mencapai masyrakat adil dan makmur
e.
Periode PT Pos
Indonesia (Persero (1995-Sekarang)
Dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan jasa
pos serta dalam rangka meningkatkan efisien dan efektifitas usaha
penyelenggaraan jasa Pos dan Giro ,maka Perum Pos dan Giro di ubah status nya
menjadi “PT Pos Indonesia” (Persero) yang di atur melalui PP No.5/1995
tertanggal 27 Februari 1995 tentang pengalihan status perum Pos dan Giro
menjadi perusahaan perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero) yang secara
resmi telah terdaftar dengan Akte Notaris Sutjipto,SH.No.117/1995 tanggal 20
Juni 1995.
Komentar
Posting Komentar